Tingkatkan Kualitas Sumberdaya dan Mutu Perpustakaan Perguruan Tinggi, Rektor UBT Beserta 53 Pimpinan dan Perwakilan Pimpinan Perguruan Tinggi Melakukan Penandatanganan Mou Dengan Perpusnas RI

Beranda > Berita > Tingkatkan Kualitas Sumberdaya dan Mutu Perpustakaan Perguruan Tinggi, Rektor UBT Beserta 53 Pimpinan dan Perwakilan Pimpinan Perguruan Tinggi Melakukan Penandatanganan Mou Dengan Perpusnas RI

Banjarmasin, Kalimantan Selatan – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan 54 perguruan tinggi negeri, Rabu (12/06/2024). Universitas Borneo Tarakan salah satu PTN yang ikut melakukan penandatanganan MoU tersebut.

Penandatanganan MoU ini dilaksanakan bersamaan dengan perhelatan “Seminar Nasional, Penandatanganan MoU, dan Rapat Kerja ‎Nasional Forum Perpustakaan Nasional Perguruan Tinggi Negeri (FKP2TN) Tahun 2024. Kegiatan ini diselenggarakan oleh FKP2TN dan UPA. Perpustakaan Universitas Lambung Mangkurat bertempat di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin dan berlangsung dari tanggal 11 hingga 14 Juni 2024 ‎dengan tema “Transformasi Perpustakaan Akademik di Era Kecerdasan Buatan: Standarisasi, Kolaborasi, dan Inovasi”. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam pelayanan dan pengembangan perpustakaan serta kepustakawanan di perguruan tinggi serta untuk memberikan akses yang seluas-luasnya antara perpustakaan perguruan tinggi dengan perpustakaan nasional. Dengan adanya MoU tersebut bisa saling tukar informasi yang ada di perpustakaan, akses e-jurnal, e-book dan lain-lain.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Panitia sekaligus Kepala Unit Pendukung Akademik Perpustakaan Universitas Lambung Mangkurat, Noer Komari, S.Si., M.Kes. Atmosfer acara semakin semarak dengan penampilan kesenian daerah (Madihin) yang menampilkan Naim, seorang mahasiswa ‎Universitas Lambung Mangkurat. Naim berpantun diiringi dengan pukulan rebana yang menggugah hati dan mengundang ‎apresiasi dari seluruh hadirin.

Ketua FKP2TN, Edy Suprayitno (Kepala Perpustakaan ITS), dalam sambutannya menekankan pentingnya penguatan keanggotaan untuk saling berkolaborasi dan ‎bersinergi. “Kolaborasi dan sinergi antar anggota adalah kunci untuk menghadapi tantangan di masa kini dan masa depan. Berharap FKP2TN dengan semua anggota mampu menatap masa depan organisasi serta perpustakaan masing-masing.” tegasnya.‎

Edy Suprayitno lebih lanjut menyampaikan terima kasih atas upaya Perpusnas dalam meningkatkan kualitas sumber daya perpustakaan perguruan tinggi. Begitu juga dengan antusiasme anggota FKP2TN untuk melakukan kerja sama dengan Perpusnas.

Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Lambung Mangkurat, Dr.dr. Iwan Aflanier, M.Kes., Sp.F., SH yang penuh inspiratif. Beliau menekankan pentingnya standarisasi, kolaborasi, dan inovasi dalam pengembangan ‎perpustakaan perguruan tinggi di masa depan. Setelah sambutan, beliau membuka “Seminar Nasional, Penandatanganan MoU, dan Rapat Kerja ‎Nasional Forum Perpustakaan Nasional Perguruan Tinggi Negeri (FKP2TN) Tahun 2024 secara resmi.‎

Sebelum mulai kedalam rangkaian acara seminar nasional, agenda selanjutnya adalah penandatangan Mou. Penandatanganan MoU dari pihak Perpusnas diwakilkan oleh Kabiro Hukum Organisasi Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Perpustakaan Nasional RI, Sri Marganingsih. MoU ini menjadi bukti komitmen kuat Perpusnas untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sri Marganingsih dalam sambutannya menyampaikan ‎program Perpusnas salah satunya adalah pengumpulan naskah Nusantara, baik yang berada di dalam maupun di ‎luar negeri. Beliau menjelaskan perlunya kerjasama erat dengan berbagai institusi untuk mewujudkan program ini. ‎Selain itu, diumumkan juga rencana MoU antara Perpusnas dengan institusi luar negeri untuk pengumpulan naskah ‎Nusantara. “Kerjasama ini diharapkan dapat memperkaya koleksi naskah Nusantara kita,” ujarnya. Beliau kemudian ‎mengukuhkan pengurus FKP2TN periode 2023-2026. Pengurus yang baru diharapkan dapat membawa organisasi ini ‎semakin maju dan berperan aktif dalam transformasi perpustakaan akademik di era kecerdasan buatan.

Pada kesempatan terpisah, Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof.Dr.Adri Patton, M.Si menyampaikan “Kerja sama antara perguruan tinggi negeri dengan Perpusnas dapat mempercepat program-program kedua belah pihak dalam hal menggiatkan literasi nasional, perpustakaan berbasis inklusi sosial, pemenuhan kebutuhan, dan perpustakaan digital”. Hal ini selaras dengan penyelenggaraan Seminar Nasional FKP2TN yakni untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi Indonesia. Lebih lanjut beliau mengajak pustakawan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu melakukan update informasi terutama konsep transfer knowledge. “Belum banyak prodi yang mengajarkan bagaimana mengatur koleksi menjadi mengatur knowledge. Apalagi transfer knowledge,” imbuhnya. Adri Patton juga menekankan bahwa saat ini negara maju tidak lagi berkutat tentang pembahasan revolusi industry 4.0. “Mereka sudah jauh melakukan realisasi. Sebab itu, makna literasi jangan dipersempit seputar text book. Tapi bagaimana menciptakan barang dan jasa yang bermanfaat dan diakui dunia,” tandasnya.

Dengan kerja sama yang kuat antara Perpusnas dan perguruan tinggi, diharapkan standar nasional perpustakaan dapat terpenuhi, pelayanan maksimal kepada pemustaka, sivitas akademika, dan masyarakat dapat diberikan, serta mampu mengawal kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia dalam menghadapi perubahan zaman. #HMS #ARM

Leave a Reply