Universitas Borneo Tarakan Gelar Wisuda ke-40: Lulusan Siap Menjawab Tantangan Zaman dari Perbatasan Indonesia

Beranda > Berita > Universitas Borneo Tarakan Gelar Wisuda ke-40: Lulusan Siap Menjawab Tantangan Zaman dari Perbatasan Indonesia

Tarakan, 31 Juli 2025 — Universitas Borneo Tarakan (UBT) kembali mencatat tonggak sejarah penting dalam perjalanan akademiknya dengan menyelenggarakan Rapat Senat Terbuka Wisuda ke-40 Program Magister, Sarjana, dan Diploma, Kamis (31/7/2025), di Aula Lantai 4 Gedung Rektorat UBT. Kegiatan sakral ini bukan sekadar seremoni pelepasan mahasiswa, tetapi menjadi momentum reflektif dan inspiratif atas capaian akademik serta kesiapan lulusan menghadapi tantangan global.

Acara dihadiri oleh ratusan wisudawan-wisudawati beserta keluarga, jajaran pimpinan universitas, dosen, serta tamu undangan dari berbagai elemen pemerintahan dan mitra strategis. Suasana penuh haru dan bangga terasa sejak prosesi pembukaan, yang menandai dimulainya babak baru dalam kehidupan para lulusan UBT.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para lulusan yang telah berhasil menuntaskan pendidikan di tengah berbagai dinamika perubahan zaman. Ia menyebutkan bahwa kelulusan ini bukanlah garis akhir, melainkan gerbang awal menuju tantangan kehidupan nyata yang jauh lebih kompleks dan dinamis.

“Kalian bukan hanya telah menyelesaikan studi, tetapi telah membuktikan bahwa kalian adalah generasi yang siap menghadapi dunia yang bergerak cepat. Era ini adalah era revolusi pengetahuan generasi ketiga, di mana kekuatan bukan lagi ditentukan oleh kekayaan alam, tetapi oleh daya pikir, inovasi, dan kemampuan beradaptasi,” ujar Prof. Yahya.

Rektor menyinggung pentingnya kesiapan mental, intelektual, dan spiritual dalam menyongsong masa depan. Ia mengutip buku Funky Business yang menyoroti pergeseran paradigma global: kekuatan kini diukur dari kecepatan dalam berpikir dan bertindak. Oleh sebab itu, Prof. Yahya menekankan pentingnya menjadi pribadi yang “hidup untuk membawa perubahan, bukan sekadar bekerja untuk bertahan hidup.”

Dalam pidatonya, ia juga menegaskan transformasi UBT sebagai Entrepreneurship University, yaitu kampus yang tidak hanya mencetak lulusan siap kerja, tetapi juga pemilik usaha, inovator, dan pemimpin masa depan. Visi ini terus diwujudkan melalui penguatan riset terapan, kolaborasi lintas sektor, serta pemberdayaan potensi lokal.

“UBT tidak hadir hanya sebagai tempat menimba teori, tetapi sebagai ruang tumbuhnya ide-ide besar, kewirausahaan sosial, dan inovasi dari perbatasan yang mampu menjawab tantangan global,” tegasnya.

Rektor juga menyampaikan bahwa UBT aktif membangun kemitraan strategis dengan dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masa kini. Fokus riset dan inovasi UBT diarahkan pada sektor unggulan seperti energi terbarukan, maritim, pertanian terpadu, pendidikan perbatasan, dan industri kreatif.

Ia berharap para lulusan UBT dapat menjawab tantangan zaman dengan menjunjung tinggi nilai integritas, keberanian untuk mencoba hal baru, dan semangat belajar tanpa henti. Dalam kutipan inspiratif dari filsuf Yunani, Socrates, Prof. Yahya mengingatkan: “Saya tidak tahu apa-apa selain ketololan saya sendiri,” sebagai simbol kerendahan hati dalam proses belajar seumur hidup.

“Jangan menunggu peluang datang. Ciptakanlah peluang! Bangunlah usaha, bentuk komunitas, dan ajak orang lain tumbuh bersama. Jadilah penggerak perubahan yang lahir dari lokalitas, tetapi mampu bersaing secara global,” seru Prof. Yahya dalam penutup sambutannya.

Sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap perkembangan pendidikan tinggi di wilayah perbatasan, acara wisuda turut dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Bustan, S.H., M.Si. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kebanggaan dan apresiasi atas kontribusi UBT dalam mencetak sumber daya manusia berkualitas bagi daerah.

“Kunci keberhasilan pembangunan Kaltara adalah kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Saya percaya, dengan semangat kebersamaan ini, kita bisa menjadikan Kalimantan Utara sebagai provinsi yang maju, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Bustan.

Ia juga menaruh harapan besar kepada para lulusan untuk tidak hanya mengukir prestasi pribadi, tetapi juga menjadi agen perubahan bagi masyarakat, bangsa, dan negara. “Teruslah berjuang dan belajar. Jadilah generasi yang membawa cahaya dari perbatasan Indonesia ke panggung dunia,” pungkasnya.

Wisuda ke-40 Universitas Borneo Tarakan ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan akademik adalah fondasi awal dari perjuangan panjang yang menanti. UBT berkomitmen terus menjadi rumah bagi inovasi dan transformasi, mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam nilai, karakter, dan kontribusi nyata bagi masa depan bangsa.#HMS#ARM#BVL

Leave a Reply