UBT Gelar Workshop dan Coaching Kewirausahaan: Membangun Pilar Entrepreneurial Menuju “Entrepreneurship University”

Beranda > Berita > UBT Gelar Workshop dan Coaching Kewirausahaan: Membangun Pilar Entrepreneurial Menuju “Entrepreneurship University”

Tarakan, 8 Juli 2025 – Bertempat di Ruang Serbaguna Gedung Rektorat Lantai 4 Universitas Borneo Tarakan, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Universitas Borneo Tarakan mengadakan Workshop Kewirausahaan dan Coaching Kewirausahaan dengan tema “Dari Kampus ke Dunia Bisnis – Dari Ide ke Eksekusi: Membangun Pilar Kewirausahaan Menuju Entrepreneurship University”.

Kegiatan ini menjadi bagian penting dari strategi UBT dalam membangun ekosistem entrepreneurship di lingkungan perguruan tinggi, sebagai bentuk konkret dari transformasi menuju Entrepreneurship University—sebuah model universitas yang tidak hanya mencetak lulusan akademis, tetapi juga melahirkan insan-insan muda dengan semangat inovasi dan daya cipta untuk menjawab tantangan dunia kerja masa kini.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini (workshop dan coaching) dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai fakultas serta para pimpinan universitas. Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., secara resmi membuka acara, didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerja Sama, Rukisah, S.Pi., M.P., Ph.D., Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama, Armansyah, S.Pi., M.Si., dan Ketua LP3M, Dr. Aditia Syaprillah, S.H., M.H., serta para dekan dan dosen.

Dalam sambutannya, Prof. Yahya menekankan pentingnya membangun karakter mahasiswa yang tangguh, berani mengambil risiko secara terukur, dan mampu menciptakan solusi dari tantangan dunia nyata. Ia menyampaikan bahwa menjadi sarjana di era ini tidak cukup hanya mengandalkan ilmu akademik, namun harus ditopang dengan mindset kewirausahaan yang kuat.

“Kita ingin membangun entrepreneurial mindset pada mahasiswa. Dunia kerja masa kini membutuhkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi siap menciptakan kerja. Kampus harus bisa mencetak sarjana plus: yang tangguh, solutif, dan berjiwa wirausaha,” ungkap beliau.

Beliau juga menyampaikan bahwa kewirausahaan bukan hanya tentang berdagang atau mencari keuntungan finansial. Esensinya adalah tentang keberanian mengambil risiko terukur, kepekaan melihat peluang, serta ketangguhan untuk bangkit dari kegagalan. “Saya bangga karena banyak alumni UBT yang akhirnya menemukan kesuksesan setelah memilih jalur usaha. Mereka membuktikan bahwa semangat entrepreneurship bisa membawa seseorang melampaui batas akademik,” tambahnya.

Ketua LPPPM Dr. Aditia Syaprillah, S.H., M.H. dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi institusi dalam membangun ekosistem kewirausahaan di lingkungan UBT. Ia menegaskan bahwa pengembangan kewirausahaan bukan sekadar program unit tertentu, melainkan harus menjadi gerakan bersama lintas sektor di universitas.

“Oleh karena itu, kegiatan ini melibatkan berbagai unit pendukung seperti Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausahaan, Layanan Bimbingan Konseling, Bagian Kemahasiswaan, serta dosen pengampu Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU) yang relevan dengan dunia usaha,” jelasnya.

Kegiatan ini terbagi menjadi dua hari. Hari pertama difokuskan pada workshop interaktif, di mana mahasiswa dibekali pengetahuan dasar tentang kewirausahaan, cara menyusun proposal, serta diskusi studi kasus bisnis. Hari kedua dilanjutkan dengan coaching klinis, di mana kelompok mahasiswa mendapatkan pendampingan langsung dalam menyusun draft proposal bisnis mereka.

Kegiatan workshop ini dilanjutkan dengan menghadirkan dua narasumber utama yang berpengalaman dalam dunia kewirausahaan dan pengembangan bisnis, yakni Mariyati, A.Md, Fasilitator Rumah Kreatif BUMN TELKOM Kota Tarakan, serta Kaujan, S.E., M.Si., Dosen Fakultas Ekonomi UBT. Keduanya menyampaikan materi seputar penyusunan proposal bisnis, analisis pasar, strategi pengembangan usaha, dan bagaimana memanfaatkan potensi lokal sebagai nilai jual produk atau layanan.

Sebagai universitas yang berada di wilayah perbatasan, UBT memikul tanggung jawab strategis dalam mendorong kemandirian ekonomi lokal. Oleh karena itu, kegiatan kewirausahaan seperti ini menjadi sangat penting sebagai jembatan antara potensi daerah dan semangat inovasi generasi muda.

Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta, narasumber, dan jajaran pimpinan UBT sebagai simbol kebersamaan dalam membangun semangat kewirausahaan. Kegiatan ini menandai langkah besar UBT dalam memantapkan visinya sebagai Entrepreneurship University yang mempersiapkan generasi muda menjadi agen perubahan, inovator, dan pencipta solusi bagi masa depan.#HMS#ARM#BVL

Leave a Reply