Kunjungan Kerja dan Silaturahmi Universitas Borneo Tarakan ke Kantor BIN Daerah Kalimantan Utara Bahas Kolaborasi Strategis

Beranda > Berita > Kunjungan Kerja dan Silaturahmi Universitas Borneo Tarakan ke Kantor BIN Daerah Kalimantan Utara Bahas Kolaborasi Strategis

Tarakan, 9 Mei 2025 – Universitas Borneo Tarakan (UBT) melaksanakan kunjungan kerja sekaligus silaturahmi ke Kantor Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Kalimantan Utara. Kegiatan ini merupakan langkah awal mempererat sinergi antara perguruan tinggi dengan aparat intelijen daerah dalam merespon isu-isu strategis dan potensi kerja sama ke depan.

Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., hadir didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama, Rukisah, S.Pi., MP., Ph.D.. Rombongan diterima langsung oleh Kepala Binda Kalimantan Utara, Andri Muhardi, S.IP., M.Sos., beserta Kasubag Operasi (KBO) Binda Kaltara, Ervan Rusnandar, S.Sos., M.I.Pol.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan konstruktif, kedua belah pihak berdiskusi mengenai isu-isu strategis yang tengah dihadapi Kalimantan Utara, termasuk potensi radikalisme, separatisme, dan dinamika sosial lainnya, untuk memperkuat kerja sama riset dan kolaborasi program, khususnya yang menyentuh akar permasalahan sosial masyarakat.

Dalam sambutannya Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi momen penting untuk menjalin kemitraan yang lebih erat dalam upaya mendukung Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi Kalimantan Utara mendeteksi dan mencegah terhadap potensi ancaman, seperti radikalisme, separatisme, dan dinamika sosial lainnya.

“Kami melihat peran Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi Kalimantan Utara sangat penting dalam menjaga stabilitas daerah. Universitas Borneo Tarakan sebagai perguruan tinggi juga memiliki peran riset dan pengabdian masyarakat. Maka sudah seharusnya sinergi ini kita dorong lebih konkret, salah satunya melalui pemetaan potensi kerawanan sosial. “Kata Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H.

Salah satu rencana konkrit yang dibahas dalam pertemuan ini adalah kemungkinan pelaksanaan riset kolaboratif antara Universitas Borneo Tarakan dan Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi Kalimantan Utara dalam memetakan potensi kerawanan sosial di daerah-daerah tertentu, seperti Nunukan dan Selumit Pantai. Riset ini diharapkan bisa memberikan data valid untuk memperkuat upaya pencegahan dini terhadap ancaman keamanan di akar rumput.

“Kita ingin memastikan bahwa riset tidak hanya berhenti di rak perpustakaan, tetapi mampu berdampak nyata bagi masyarakat dan menjadi pijakan bagi kebijakan strategis pemerintah. Kami juga terbuka terhadap dukungan personel dari Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi Kalimantan Utara.”

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Andri Muhardi, S.I.P., M.Sos., menegaskan pentingnya membangun pendekatan baru dalam menjaga keamanan negara, terutama di wilayah yang rentan secara geografis dan sosial seperti Kalimantan Utara.

“Kami menyambut baik kerja sama ini. Di tengah dinamika keamanan yang semakin kompleks, pendekatan represif tidaklah cukup. Diperlukan sinergi yang melibatkan akademisi, masyarakat, dan lembaga negara untuk menganalisis dan mengantisipasi potensi gangguan sejak dini.”

Ia menambahkan, riset bersama dengan UBT akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi sosial masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki potensi rawan yang ada di Provinsi Kalimantan Utara.

Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi kampus untuk turut serta dalam menyusun peta risiko sosial di Kalimantan Utara. Data yang dikembangkan melalui riset akan sangat membantu dalam mendesain intervensi yang tepat sasaran. Bahkan, kami siap mendukung secara teknis maupun operasional agar riset tersebut bisa berdampak nyata di lapangan.

Kegiatan kunjungan ditutup dengan sesi foto bersama  dan berkomitmen untuk segera merancang skema kerja sama formal dalam bentuk MoU maupun nota teknis pelaksanaan riset bersama. Kedua pihak sepakat bahwa sinergi ini harus ditindaklanjuti dengan aksi konkret yang melibatkan sumber daya dari masing-masing institusi, guna mendorong keamanan yang inklusif dan berbasis data ilmiah.#HMS#ARM#BVL

Leave a Reply