Tarakan, 23 April 2024 – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. yang didampingi oleh Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D., dalam kegiatan kunjungan kerja di Universitas Borneo Tarakan (UBT) dimana Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk memperkuat peran perguruan tinggi di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) dalam pembangunan berbasis pengetahuan.
Universitas Borneo Tarakan, sebagai satu-satunya universitas negeri di Kalimantan Utara, dinilai memiliki posisi strategis dalam membangun daya saing dan ketahanan wilayah perbatasan. Kunjungan kerja Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi diharapkan akan dapat mendorong perguruan tinggi di wilayah perbatasan khususnya Universitas Borneo Tarakan (UBT) dapat menjadi pusat pertumbuhan dan inovasi lokal.
Kedatangan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. yang didampingi oleh Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D., disambut oleh jajaran Pimpinan Tinggi Daerah Provinsi Kalimantan Utara dan pejabatan tinggi dari Universitas Borneo Tarakan.
Dalam rangkaian yang sama Kedatangan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. yang didampingi oleh Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D. juga menyempatkan untuk meninjau Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK – SNBT) hari pertama di Universitas Borneo Tarakan.
Prof. Fauzan saat meninjau langsung ruang pelaksanaan UTBK di lingkungan kampus. Ia menambahkan fasilitas yang tersedia cukup memadai untuk mendukung proses seleksi nasional secara lancar dan tertib. Salah satu hal yang menjadi perhatian Wamen adalah kualitas jaringan internet di UBT yang dinilai sangat stabil. elain meninjau pelaksanaan UTBK, kunjungan Wamen juga bertujuan untuk memperkuat implementasi kebijakan kuota seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru (SNPMB) tahun 2025. Berdasarkan regulasi terbaru, terdapat pembagian kuota minimum dan maksimum untuk tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri, yaitu SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes), dan jalur mandiri.
Selanjutnya agenda dilanjutkan melakukan kunjungan ke Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Borneo Tarakan yang turut didampingi oleh Rektor Universitas Borneo Tarakan Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., dan juga turut mendampingi Gubernur Kalimantan Utara.
Gedung Laboratorium Sentral Ilmu Hayati juga menjadi salah satu titik yang dikunjungi oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. yang didampingi oleh Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D., beserta rombongan dan langsung melihat kelengkapan kelas perkuliahan maupun kelengkapan alat laborarotorium yang tersedia di Universitas Borneo Tarakan.
Rangkaaian dilanjutkan dengan diskusi terbuka antar sivitas akademika Universitas Borneo Tarakan dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. dimana dalam diskusinya sivitas akademika menyampaikan segala bentuk aspirasinya dengan tanggapan positif.
Dalam kunjungan kerja Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT), Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., menegaskan bahwa sebagai perguruan tinggi negeri di wilayah perbatasan, UBT menghadapi tantangan tersendiri dalam memajukan pendidikan. Namun, tantangan ini menjadi dorongan bagi UBT untuk terus menggali potensi lokal Kalimantan Utara agar menjadi motor penggerak pembangunan daerah.
UBT mengusung semangat kewirausahaan sebagai pilar utama pengembangan pendidikan, dengan fokus tidak hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja. Lulusan UBT diharapkan menjadi pelaku perubahan yang dapat bersaing secara global sekaligus berkontribusi dalam memajukan ekonomi lokal.
Gubernur Kalimantan Utara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Universitas Borneo Tarakan (UBT) merupakan institusi pendidikan tinggi yang terus menanamkan semangat dan harapan di tengah masyarakat Kalimantan Utara. Sebagai provinsi termuda yang berada di wilayah perbatasan, Kalimantan Utara memiliki tantangan kompleks, namun juga potensi besar, baik dari sisi sumber daya alam maupun manusia. UBT hadir sebagai wujud nyata komitmen bersama dalam membangun daerah ini menuju kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan.
Kehadiran Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., di Universitas Borneo Tarakan menjadi sebuah kehormatan sekaligus penegasan bahwa perhatian terhadap pembangunan sumber daya manusia tidak hanya difokuskan di wilayah maju, tetapi juga merata hingga ke daerah terluar. Kunjungan ini juga memperkuat komitmen pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam mendukung peran strategis perguruan tinggi di wilayah perbatasan.
Gubernur juga memberikan apresiasi tinggi kepada UBT yang selama ini berperan sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan pendekatan ilmiah dan inovatif, UBT terus menjadi mitra penting pemerintah daerah dalam mencetak generasi unggul. Ia berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam pengembangan pendidikan tinggi, riset, dan teknologi, semakin kuat melalui kolaborasi yang berkelanjutan.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. menyampaikan Dukungan terhadap kemajuan pendidikan tidak bisa hanya mengalir satu arah dari pemerintah pusat atau instansi tertentu saja. Perlu adanya sinergi dan kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi (tingkat I) maupun kabupaten/kota (tingkat II). Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci agar pengembangan pendidikan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat secara nyata dan merata.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mendorong implementasi program strategis “Kampus Berdampak”, yang mengajak perguruan tinggi untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah dan nasional. Program ini menekankan bahwa kampus harus menjadi pusat inovasi dan solusi yang aplikatif, sekaligus tempat pembinaan sumber daya manusia unggul yang memiliki tanggung jawab akademis dan sosial.
Beliau juga menyoroti pentingnya penyesuaian program studi dengan potensi lokal. Universitas Borneo Tarakan, sebagai contoh, diharapkan dapat mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik Kalimantan Utara. Dengan demikian, lulusan tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga relevan dan adaptif terhadap tantangan lokal maupun global.
Sebagai kampus yang berada di wilayah perbatasan, Universitas Borneo Tarakan memiliki peran strategis dalam mencetak lulusan yang mampu bersaing secara internasional. Menteri menegaskan bahwa letak geografis tidak boleh membatasi kualitas. Justru dari wilayah perbatasan seperti inilah diharapkan muncul kekuatan baru yang mampu membangun Indonesia dari pinggiran menuju pusat.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., yang hadir secara daring dalam kunjungan kerja tersebut, menegaskan pentingnya peran strategis pendidikan tinggi di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Ia menyampaikan bahwa Universitas Borneo Tarakan harus mampu membaca peluang dan menjawab tantangan khas daerah perbatasan guna mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Utara.
Sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam konteks ini, perguruan tinggi memiliki peran penting sebagai pusat transformasi dan inovasi teknologi untuk mendukung kemajuan bangsa.
Universitas Borneo Tarakan, sebagai kampus yang berada di wilayah strategis perbatasan Indonesia, diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam menjawab tantangan global dengan solusi lokal. Kampus ini harus terus berinovasi dan mengambil peran aktif dalam mendorong percepatan pembangunan daerah melalui pendidikan yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis teknologi.#HMS#ARM#BS