Tarakan, 26 Maret 2025 – Universitas Borneo Tarakan (UBT) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malinau mengadakan acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Sekretariat DPRD Kabupaten Malinau dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UBT. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Senat Lantai 4 Gedung Rektorat UBT dan dihadiri oleh jajaran pimpinan kedua institusi. Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam penyusunan regulasi kesehatan ibu dan anak yang berbasis data dan kajian akademik.
Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., menyambut baik kedatangan DPRD Kabupaten Malinau, yang dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Malinau, Ibu Ping Ding, didampingi oleh Sekretaris DPRD Jemi, S.H., M.Si., serta Anggota DPRD Samuel Yusuf, S.E., M.Si., beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kabupaten Malinau, Ibu Ping Ding, menegaskan pentingnya penguatan kebijakan dalam sektor kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Malinau. Berdasarkan data yang dipaparkan dalam rancangan peraturan daerah (Raperda) terkait, angka stunting di Kabupaten Malinau masih cukup tinggi, dengan 1 dari 3 anak mengalami stunting. Selain itu, angka kematian ibu dan bayi juga menjadi perhatian serius, dengan rata-rata 1-2 ibu dan 13-14 bayi meninggal setiap jam di Indonesia. Tingginya angka ini menunjukkan perlunya intervensi yang lebih komprehensif melalui kebijakan yang tepat sasaran.
“Peraturan daerah ini kami inisiasi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, khususnya di daerah pedalaman dan perbatasan seperti Kabupaten Malinau. Kami ingin memastikan akses layanan kesehatan dapat menjangkau seluruh masyarakat secara merata, baik dalam aspek infrastruktur maupun kebijakan yang mendukung,” ujar Ibu Ping Ding. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga medis, fasilitas kesehatan yang memadai, serta edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya kesehatan ibu dan anak.
Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., menyambut baik kerja sama ini dan menyampaikan bahwa UBT siap berkontribusi dalam kajian akademik serta penyusunan naskah akademik untuk mendukung pembentukan regulasi yang lebih efektif dan aplikatif. Ia juga menyoroti pentingnya integrasi antara berbagai sektor dalam mendukung kesehatan ibu dan anak.
“Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah sangat penting dalam memastikan kebijakan yang dibuat berbasis riset dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Dalam hal ini, peran akademisi sangat diperlukan untuk menyusun rancangan peraturan yang komprehensif dan terintegrasi dengan berbagai sektor terkait, termasuk pendidikan dan ekonomi,” ujar Prof. Yahya.
Beliau juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak, termasuk keterlibatan suami dalam memastikan kesejahteraan keluarga. Selain itu, regulasi yang akan disusun diharapkan dapat mencakup kebijakan tentang pemenuhan gizi anak dan ibu hamil, yang sejalan dengan program pemerintah pusat terkait makan bergizi gratis untuk anak usia sekolah. Dengan adanya regulasi yang kuat, diharapkan Kabupaten Malinau dapat menjadi daerah percontohan dalam penyelenggaraan layanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi penandatanganan Nota Kesepahaman antara Sekretaris DPRD Kabupaten Malinau Jemi, S.H., M.Si., dengan Ketua LPPM UBT Sulidah, S.Kep., Ns., M.Kep. Kesepahaman ini menjadi langkah awal dalam kolaborasi antara akademisi dan legislatif dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Malinau.
Melalui kerja sama ini, Universitas Borneo Tarakan berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesehatan masyarakat melalui kajian berbasis riset dan program-program pengabdian kepada masyarakat. Dengan dukungan DPRD Kabupaten Malinau, regulasi yang disusun nantinya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan ibu dan anak, menekan angka kematian, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol komitmen kedua belah pihak dalam mewujudkan kebijakan kesehatan yang lebih inklusif dan berbasis riset. Dengan semangat sinergi dan kolaborasi, UBT dan DPRD Kabupaten Malinau optimistis bahwa langkah ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya dalam upaya menekan angka stunting dan meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Malinau..#HMS#ARM#BVL